Kaum
`Ad ( Arab: عاد ʿ ad)
adalah sebuah suku bangsa kuno yang tinggal di daerah Al-Ahqaf di sebelah utara Hadramaut, antara Yaman dan Oman. Mereka hidup pasca banjir
besar di masa Nabi Nuh. Kehidupan mereka dikisahkan dalam beberapa
ayat Al-Qur'an. Awalnya mereka merupakan sebuah suku yang sejahtera namun
menyekutukan Allah dan menentang nabi yang diutus kepada mereka, sehingga
kemudian Allah memusnahkan mereka dengan angin badai yang mematikan. Nabi yang
telah diutus kepada mereka bernama Hud.
Kisah
tentang Kaum 'Ad diceritakan di dalam beberapa tempat dalam Al-Qur'an
diantaranya Al-Haaqqah, Asy-Syu'araa ', Ghafir: 31 [1], Surah Al-Ahqaf juga Surah Hud pada ayat 50 hingga 60:
(50) Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus)
saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (51) Hai
kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain
hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan
(Nya)? "(52) Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada
Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, nescaya Dia menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan
janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa". (53) Kaum 'Ad berkata:
"Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan
kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami kerana perkataanmu,
dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (54) kami tidak mengatakan
melainkan bahawa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas
dirimu ". Hud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan
saksikanlah bahawa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan, (55) dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku
dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (56) Sesungguhnya aku bertawakkal
kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan
Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang
lurus ". (57) Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah
menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan) nya
kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu;
dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya
Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (58) Dan tatkala datang azab
Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan
rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang
berat. (59) Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan
Tuhan mereka, dan mereka menderhaka kepada Rasul-rasul Allah dan mereka
menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang
(kebenaran). (60) Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan
(begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada
Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (iaitu) kaum Hud itu.
Menurut
Lenormant dan Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan
bahawa mereka telah dibentuk seorang raja dan dari mana asal usul mereka yang
diberikan kehidupan selama beberapa abad, kaum Ad diduga berasal dari timur
laut. Seorang Raja besar pernah hidup dan membawa pengaruh besar terhadap
peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia
penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari
nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham. Adites mungkin adalah
manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Dia menikahi seribu wanita, mempunyai empat
ribu anak dan hidup selama 1200 tahun. Selepas kematiannya, anaknya Shadid dan
Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites. Pada saat kedua terbitan
Ad memimpin seribu suku yang masing-masing terdiri dari beberapa ribu lelaki,
maka terjadi penaklukan besar dikaitkan dengan penundukan Shedad. Semua
orang-orang Saudi dan Iraq penghijrahan dari Kanaan, mereka berdiri di Syria
dan pencerobohan Mesir juga dikaitkan dengan ekspedisi Shedad.
Shedad
telah membina istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi
oleh taman yang indah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibina Shedad
dan disebutkan telah meniru keindahan syurga di langit. Dengan kata lain,
seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menakluk bangsa dan
sebagai bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis,
dimana Raja-nya cuba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden. Adites diingat
orang Arab sebagai bangsa besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki
bertubuh raksasa, kekuatan bangsa-nya mampu memindahkan blok besar batu. Bangsa
mereka merupakan arkitek dan pembina, mengangkat tugu kuasa, sehingga
orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa runtuhan tapak sebagai
'Bangunan Adites'.
Dalam
kiasan Al-Quran, mereka mendirikan bangunan ditempat-tempat yang tinggi dan
penggunaannya sia-sia. Gambaran ini membuktikan bahawa mereka penyembahan
berhala dan dianggap telah meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang.
Kemajuan material bersekutu dengan kebejatan moral yang besar dan ritual cabul.
Bangsa Adites pertama telah punah akibat banjir besar dan diteruskan oleh
bangsa Adite kedua. Mungkin mereka telah lolos dari banjir besar Nuh, di mana
pusat kuasa selanjutnya berada di Sheba dan berlangsung selama seribu tahun.
Adites digambarkan pada tugu Mesir sebagai bangsa merah, kuil besar mereka
adalah piramid Mesir. Bangunan mereka mempunyai serambi bertiang dengan ruang
berselubung berhiaskan emas atau perak. Pada perhiasan dan rangka pintu
diletakkan pinggan emas dengan batu mulia.
No comments:
Post a Comment