Monday, 20 July 2015

Kisah Kaum ‘Ad


Kaum `Ad ( Arab: عاد ʿ ad) adalah sebuah suku bangsa kuno yang tinggal di daerah Al-Ahqaf di sebelah utara Hadramaut, antara Yaman dan Oman. Mereka hidup pasca banjir besar di masa Nabi Nuh. Kehidupan mereka dikisahkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Awalnya mereka merupakan sebuah suku yang sejahtera namun menyekutukan Allah dan menentang nabi yang diutus kepada mereka, sehingga kemudian Allah memusnahkan mereka dengan angin badai yang mematikan. Nabi yang telah diutus kepada mereka bernama Hud.

Kisah tentang Kaum 'Ad diceritakan di dalam beberapa tempat dalam Al-Qur'an diantaranya Al-HaaqqahAsy-Syu'araa 'Ghafir: 31 [1]Surah Al-Ahqaf juga Surah Hud pada ayat 50 hingga 60:

(50) Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (51) Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (Nya)? "(52) Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, nescaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa". (53) Kaum 'Ad berkata: "Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami kerana perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (54) kami tidak mengatakan melainkan bahawa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu ". Hud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahawa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, (55) dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (56) Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus ". (57) Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan) nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (58) Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. (59) Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mereka menderhaka kepada Rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (60) Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (iaitu) kaum Hud itu.

— Terjemahan Surah Hud (11) :50-60 [2]

Menurut Lenormant dan Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan bahawa mereka telah dibentuk seorang raja dan dari mana asal usul mereka yang diberikan kehidupan selama beberapa abad, kaum Ad diduga berasal dari timur laut. Seorang Raja besar pernah hidup dan membawa pengaruh besar terhadap peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham. Adites mungkin adalah manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Dia menikahi seribu wanita, mempunyai empat ribu anak dan hidup selama 1200 tahun. Selepas kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites. Pada saat kedua terbitan Ad memimpin seribu suku yang masing-masing terdiri dari beberapa ribu lelaki, maka terjadi penaklukan besar dikaitkan dengan penundukan Shedad. Semua orang-orang Saudi dan Iraq penghijrahan dari Kanaan, mereka berdiri di Syria dan pencerobohan Mesir juga dikaitkan dengan ekspedisi Shedad.

Shedad telah membina istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi oleh taman yang indah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibina Shedad dan disebutkan telah meniru keindahan syurga di langit. Dengan kata lain, seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menakluk bangsa dan sebagai bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya cuba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden. Adites diingat orang Arab sebagai bangsa besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki bertubuh raksasa, kekuatan bangsa-nya mampu memindahkan blok besar batu. Bangsa mereka merupakan arkitek dan pembina, mengangkat tugu kuasa, sehingga orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa runtuhan tapak sebagai 'Bangunan Adites'.

Dalam kiasan Al-Quran, mereka mendirikan bangunan ditempat-tempat yang tinggi dan penggunaannya sia-sia. Gambaran ini membuktikan bahawa mereka penyembahan berhala dan dianggap telah meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang. Kemajuan material bersekutu dengan kebejatan moral yang besar dan ritual cabul. Bangsa Adites pertama telah punah akibat banjir besar dan diteruskan oleh bangsa Adite kedua. Mungkin mereka telah lolos dari banjir besar Nuh, di mana pusat kuasa selanjutnya berada di Sheba dan berlangsung selama seribu tahun. Adites digambarkan pada tugu Mesir sebagai bangsa merah, kuil besar mereka adalah piramid Mesir. Bangunan mereka mempunyai serambi bertiang dengan ruang berselubung berhiaskan emas atau perak. Pada perhiasan dan rangka pintu diletakkan pinggan emas dengan batu mulia.

 

No comments:

Post a Comment